Kegiatan Dana Abadi dan Investasi (Ringkasan dalam Bahasa Indonesia)

David Winder adalah Direktur, Global Philanthropy & Foundation Building, The Synergos Institute.
 
Ini merupakan ringkasan presentasi oleh Dr. Winder dalam Lokakarya tentang Kelangsungan Keuangan bagi Organisasi Sumberdaya Masyarakat Sipil di Indonesia. Diselenggarakan di Yogyakarta, Indonesia tanggal 7-9 Nopember 2000.
 
Teks dalam bahasa Inggris

 

Sumber pendanaan bagi dana abadi

  Pemerintah/Swasta Masyarakat Perusahaan Lain-lain
Lokal      Pemerintah pusatatau pemerintah daerah Orang kaya,Masyarakat umum, Iurananggota Perusahaan lokal, Iuran anggota Pendapatan yang diperoleh
Internasional      Bantuan pembangunan luar negeri (bilateral/ multilateral), termasuk hibah dan alih utang (debt swap) Yayasan & LSM internasional, Orang kaya Perusahaan multinasional  

Dana abadi di Indonesia

Yayasan Abadi Prosentase Pendapatan dari Dana Abadi
Forum Kerjasama Pengembangan Koperasi (FORMASI) RP 300 juta -    
Yayasan Sintesa RP 600 juta 5%
Yayasan Satunama RP 707 juta 12%
Sekretariat Bina Desa (SBD) RP 1 milliar 12%
Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS) RP 1.2 milliar 24%
Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) RP 1.4 milliar 2%
Dana Mitra Lingkungan (DML) RP 4.1 milliar 27%
Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) RP 190 milliar 88%

 

Komposisi dari Sumber Pendapatan Domestik OSMS di Indonesia
Pendapatan Dana Abadi 17%  
Pendapatan lain/ upah layanan (fee) 33%
Pemerintah pusat dan daerah 5%
Sumbangan individu 14%
LSM 3%
Perusahaan 17%
Lain-lain 11%

Studi kasus: Yayasan PRCF (Philippines)

  • banyak berkonsultasi dengan pemegang saham
  • menggunakan konsultan untuk mengindentifikasi sumber-sumber dana yang mungkin digali
  • menekankan perlunya hubungan baik dengan orang-orang yang terhormat dan terpercaya di tempat itu
  • memanfaatkan hubungan baik dengan tokoh-tokoh kunci baik di yayasan besar maupun di perusahaan untuk bisa masuk pada yayasan dan perusahaan lain
  • menggalang sumber daya dari masyarakat setempat melalui dana yang ditentukan oleh donatur
  • mulai dengan gebrakan agar bisa dikenal orang
  • menggunakan dana abadi yang pertama sebagai sarana untuk menghasilkan dana tambahan
  • menyisihkan anggaran untuk menggalang dana abadi

Studi kasus: FSSI (Filipina)

  • berusaha mencari keseimbangan antara strategi investasi dana abadi dengan missinya dengan memberikan pinjaman dan bantuan finansial lainnya pada usaha-usaha produksi yang berkesinambungan.
  • menginvestasikan sebagian besar dana abadinya secara hati-hati dengan menggunakan jasa tiga pengelola dana profesional yang dipilih melalui proses yang sangat ketat.
  • tidak berinvestasi pada perusahaan yang dianggap kurang bertanggung jawab secara sosial.
  • menawarkan bantuan teknis pada usaha-usaha untuk memastikan agar investasinya akan bermanfaat.

Pengalaman Pembentukan Dana Abadi dari Seluruh Dunia

  • menyisihkan waktu dan energi untuk berkonsultasi dengan pemegang saham (stakeholder) dari berbagai kalangan memperkuat dukungan bagi usaha penggalangan dana abadi. Konsultasi dapat menumbuhkan rasa memiliki pada calon donatur dan rekanan. Tetapi konsultasi juga memerlukan kompromi- kompromi.
  • memiliki sumberdaya finansial yang cukup bagi usaha penggalangan dana bias merupakan unsur yang penting bagi keberhasilannya. Dengan kata lain, "Untuk mendapat uang, anda perlu punya uang."
  • membangun catatan kinerja sebagai pemberi hibah yang efektif akan meningkatkan kredibilitas untuk usaha pembentukan dana abadi.
  • sebuah rencana yang baik tentang bagaimana dana abadi akan diinvestasikan dapat meyakinkan calon donatur untuk menyumbang. Bila memungkinkan, anggota yayasan yang memiliki pengalaman investasi hendaknya dilibatkan dalam proses pengelolaan investasi tersebut.
  • kemampuan membatasi dana abadi untuk kegiatan-kegiatan tertentu bisa menjadi hal yang menarik bagi donatur.
  • satu atau dua sumbangan besar bagi dana abadi menunjukkan kelayakan dari usaha tersebut dan ini bisa menjadi dasar untuk menghasilkan dana tambahan.